Anggito Tegaskan Tidak ada Kasus MERS-CoV di Indonesia

Informasi Haji dan Umrah

» » » Anggito Tegaskan Tidak ada Kasus MERS-CoV di Indonesia

Foto : Republika.co.id

Jakarta (Sinhat)--Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kemenag, Anggito Abimanyu menegaskan bahwa sampai saat ini tidak ada kasus Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) yang terjadi di Indonesia. "Jadi tidak ada pemberhentian visa dari Dubes Arab Saudi terkait virus MERS-Cov," tegas Anggito kepada pers di Kantor Kemenag, Jakarta, Selasa (6/5).
Penegasan itu menanggapi pernyataan dari World Health Organization (WHO) bahwa MERS-Cov merupakan situasi serius dan perlu perhatian besar, tapi belum terjadi darurat kesehatan masyarakat. Namun, kata Anggito, WHO tidak menganjurkan penerapan restriksi perjalanan, dan masih dalam status travel advise.

Terkait virus MERS-Cov, Anggito sudah melakukan rapat konsultasi dengan pemerintah dengan asosiasi penyelenggara haji dan umrah, dan mesosialisasikan kepada masyarakat calon jamaah umrah dan haji khusus.

Lebih lanjut Anggito mengatakan, bahwa potensi virus MERS-Cov bisa terjadi, dan jumlah jemaah yang akan menjalankan umrah ke tanah suci terus mengalami peningkatan hingga mencapai 150 ribu perbulan. Karenanya, pihaknya mengantisipasi virus MERS-Cov dengan menyarankan untuk tidak memberangkatkan jemaah umrah yang berusia lebih dari 65 tahun. “Tidak memberangkatkan jemaah yang memiliki riwayat penyakit kronis, seperti jantung, ginjal, saluran pernafasan dan diabetes,” ungkapnya.

Selain itu, para penyelenggara umrah juga disarankan untuk tidak memberangkatkan jemaah dengan defisiensi kekebalan tubuh, wanita hamil dan anak-anak di bawah umur 12 tahun. “Jadi langkah antisipasinya ada 4 kriteria tersebut,” ujarnya.

Antisipasi terhadap virus MERS-Cov lainnya, kata Anggito, agar jemaah umrah dan haji menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, istirahat yang cukup, jangan merokok, rajin mencuci tangan dengan sabun, senantiasa menggunakan masker, bila batuk agar menutup mulut dengan tisu atau lengan. “Kalau ada infeksi saluran pernafasan agar segera berobat ke fasilitas kesehatan,” ujarnya.

Ia juga mengimbau kepada jemaah untuk tidak mengunjungi peternakan dan tempat-tempat pemotongan hewan, dan menghindari kontak langsung dengan fasilitas kesehatan yang sudah terkena kasus virus MERS-Cov. “Jadi kewaspadaan dan hati-hati yang harus di utamakan jemaah,” tegasnya

Pentingnya antisipasi virus MERS-Cov tersebut, Anggito juga mengimbau kepada Asosiasi penyelenggara ibadah umrah dan PIHK agar meningkatkan sosialisasi penyebaran virus MERS-Cov kepada anggota, dan calon jemaahnya. “Terpenting jangan sampai menimbulkan kepanikan kepada jamaah,” pungkasnya. (hud/haji.kemenag.go.id)

Share

You may also like

Tidak ada komentar

Leave a Reply

Sastra Islami