1001 kisah untuk Gaza. Berjuta cerita untuk Palestina. Tak mesti bicara duka. Kisah roman cinta pun tetap hidup meski berada di bawah tanah. Menambah wangi kisah-kisah lainnya, seperti kisah syahidnya para pejuang Palestina.
Nyanyi dulu yuk, Kasih Putih dari Snada !
Dalam dunia ini
Banyak yang tiada mengerti
Hidup yang kita jalani
Mesti berbagi
Dalam cinta kasih
Kita bersama berdiri
Bergenggaman jemari
Menyatukan hati
Dia berikan
Kepada seluruh manusia
Kasih sayang
Karena kita semua tiada berbeda
Bila kau mau sadari
Cinta kasih tak memilih
Kau dan aku kita semua sama
Bila kau mau berbagi
Apalagi yang dinanti
Kasih putih karunia sejati
Oke..nyanyinya stop dulu.
Lanjut!
Ini bukan sekedar mau di bilang romantis-romantisan. Cari acara nikah yang aneh-aneh. Ini sebuah cinta yang berani. Berani menanggung resiko kematian yang menghadang di depan mata.
Namun bukan berarti tak ada keceriaan, karena kematian begitu dekat. Sepasang kekasih berani menempu segala resiko. Menandakan cinta mereka bukan sekedar di dunia saja, mereka juga ingin bawa sampai akherat.
Ciri pria serius itu ketika mencintai kekasih. Akan bersegera mendatangi calon mertua, agar camer setuju dan sang kekasih segera menikah dengannya. Semakin menunda, semakin tar sok-tar sok, hati-hati wahai perempuan, bisa jadi kekasih mu hanya setengah hati. Hehehe..jangan sampai begitu ya?
Kembali ke kisah pengantin di bawah tanah. Mungkin ada yang bilang mereka nekad. Terserah kalau ada yang mau bilang begitu. Tapi buat yang lagi kasmaran apa pun bisa jadi indah.
Selama dalam menuju bawah tanah dan dalam perjalanan bawah tanah. Ada musik pengantar mereka berdua. Musik yang membawa pada konsekuensi syahid. Ada roket, bom, dan dentuman mortir sebagai alunan penambah nada semangat di jiwa kedua mempelai. Bahwa mereka harus berhasil melewati terowongan bawah tanah.
Barakallah Laka wa Baraka 'Alaika wa Jama'a Bainakuma fil Khair (semoga Allah memberi berkah kepadamu & keberkahan atas pernikahan kamu, & mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan)...aamiin.
Setelah perjalanan panjang yang mendebarkan ini. Aku akan lelap dalam peluk mu, oh kekasih...Kini diri ku untuk mu, diri mu untuk ku...mmmuuuahhhhh!
=== Trijoyo Adi ===
Foto: ©REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa




Tidak ada komentar