Sejumlah calon jamaah haji keluar dari asrama
untuk menuju bus yang akan membawa jamaah menuju Bandara di Pondok
Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (2/9). (Republika/Raisan
Al Farisi)
Rindu Ke Baitullah, JAKARTA -- Di tengah masa
pengisian dan optimalisasi kuota haji tahun keberangkatan 2014 yang
masih berproses hingga 5 September mendatang, masih banyak oknum yang
“berani” meminta jatah kuota kepada Kementerian Agama.
Padahal, sebagaimana ketentuan dan regulasi, kuota haji hanya berhak
didapatkan oleh mereka yang berada dalam antrean haji dan tidak
dibenarkan untuk menyalip antrean dan melanggar prinsip keadilan.
“Sampai saat ini, banyak sekali yang minta jatah sisa kuota, baik
masyarakat umum maupun pejabat Negara,” kata Kepala Sub Bidang
Pendaftaran Haji Kementerian Agama (Kemenag) Nur Arifin kepada Republika pada Selasa (2/9).
Maka, tindakan yang dilakukan adalah dengan tegas menjalankan aturan
berdasarkan prinsip transparansi dan keadilan, dan menolak dengan
santun. Sebab, lanjut dia, bagaimanapun mereka yang meminta adalah
bagian dari warga Negara yang perlu mendapat pelayanan yang baik dari
pemerintah.
Nur Arifin tak mau menyebut jumlah permintaan per harinya, maupun
instansinya. Yang jelas, ia berharap semua orang mengerti akan azas
keadilan dan taat hukum yang mesti diterapkan dalam pengisian sisa
kuota. “Alhamdulillah kami bisa bertahan walaupun tekanan sangat kuat,”
ujarnya.
Inspektur Jenderal Kemenag M. Jasin pun menegaskan, tidak ada lagi
peluang bagi siapapun untuk meminta kuota haji. Jikapun pada akhirnya
pada lima September mendatang masih juga ada sisa kuota, maka sisa
tersebut akan dibiarkan kosong, tidak akan diisi oleh orang-orang yang
tidak berhak.
“Maka, harapan kita, kuota haji 2014 optimal, kita terus melakukan pemantauan ke setiap kantor wilayah,” katanya.
Tidak ada komentar