Jamaah haji melakukan miqat (bermalam di Mina) sebelum melontar jumrah Aqabah.
Rindu Ke Baitullah. MINA – sebagian jamaah haji Indonesia mabit di tenda-tenda maktab mereka
di Minajadid (perluasan Mina). Jarak dari tenda jamaah haji di Mina
menuju lokasi lontar jumrah sekitar tiga-lima kilometer, ditempuh dengan
berjalan kaki melalui terowongan Muasim sepanjang sekitar satu
kilometer.
Kondisi tenda jamaah haji Indonesia lebih nyaman
daripada tenda di Padang Arafah. Tenda jamaah haji Indonesia di Mina
dilengkapi dengan AC dan tertutup rapat, tak seperti di Arafah.
Tenda
berwarna putih dengan bahan agak tebal tersebut juga bersih dengan alas
karpet warna merah tebal. Setiap tenda jamaah haji berukuran sekitar 10
x 5 meter, beberapa tenda dibagi dua antara jamaah laki-laki dan
perempuan.
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin
berkesempatan meninjau tenda jamaah haji di Mina selama dua hari, sejak
Sabtu (4/10). Saat dikunjungi pukul 20.00 WAS, Sabtu, para jamaah sedang
tiduran selepas shalat Isya.
Sebagian dari mereka menggunakan
kain ihram sebagai selimut. Beberapa jamaah tampak mengobrol santai di
sudut dalam tenda semi permanen ini. "Ayo makan dulu, Mas," kata Ahmad,
salah seorang jamaah yang menawarkan makanan kepada Tim Media Center
Haji (MCH).
Tak semua tenda jamaah haji penuh, ada yang kosong
hampir separuh, ada pula yang penuh berdesakan. Sebab, banyak jamaah
yang maunya tidur bersama teman sedaerahnya atau teman dekatnya.
Padahal, PPIH sudah memberikan imbauan bahwa selama menginap di Mina,
jamaah harus mengikuti aturan demi kenyamanan istirahat.
Saat
meninjau tenda, Menag Lukman mengaku bersyukur melihat kondisi yang
cukup baik pada jamaah haji Indonesia. "Kalau menurut saya ini sudah alhamdulilah lebih baik dari di Arafah," kata Menag saat berdialog dengan jamaah haji di salah satu tenda di Maktab 57.
Fasilitas
untuk jamaah haji selama dua malam di Mina memang cukup mumpuni. Stok
air untuk jamaah haji, menurut Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah
(PHU) Kemenag RI, Abdul Djamil, ditambah lagi demi menjaga kenyamanan
jamaah. Tim kesehatan juga bersiaga penuh untuk merawat jamaah haji yang
sakit di Mina. Jamaah haji mendapatkan makan selama tiga kali sehari
selama di Mina.
Hanya saja ketersediaan toilet di Mina sangat
terbatas. Rasio toilet dengan jumlah jamaah haji Indonesia yang 155.200
orang (reguler) sangat tidak mencukupi. Akibatnya, jamaah haji harus
antre cukup panjang untuk urusan toilet. Kemenag terus mendesak agar
pihak Muassasah (Arab Saudi) segera memperbaiki fasilitas tersebut demi
kenyamanan jamaah haji.(Republika.co.id)
About enzhananda
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Prev
Posting Lama
Next
Posting Lebih Baru
You may also like
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


Tidak ada komentar