![]() |
@dhakatribune |
Ada kaidah, bahwa dosa kecil yang dilakukan oleh pemimpin ataupun pejabat publik, bisa menjadi dosa besar. Sebabnya, dosa kecil itu bisa dianggap hal biasa oleh kaum atau pendukungnya, kemudian diikuti.
Inilah diantara hikmah yang harus diambil oleh seorang Abdul Latif Siddique. Ialah seorang menteri Telekomunikasi di Bangladesh. Entah apa penyebabnya, ia memberikan sebuah pernyataan amat konyol, “Saya sampai mati menentang ibadah Haji dan Jamaah Tabligh.”
Belum puas, menteri yang ketika itu tengah berada di New York mendampingi Perdana Menteri Sheikh Hasina melanjutkan, “Dua juta orang pergi ke Arab Saudi untuk melakukan Haji. Haji hanya membuang-buang tenaga.”
Seakan bernafsu, ia membeberkan alasannya seraya mengecek pelaku ibadah Haji dengan sosok yang tak produktif, “Mereka yang melakukan haji tidak memiliki produktivitas apa pun. Mereka hanya merusak perekonomian dengan menghabiskan banyak uang di luar negeri,” pungkasnya.
Pernyataan kontroversinya ini langsung memanen hujatan dari sebagian besar rakyat di negerinya. Alhasil, ia langsung dipecat dari jabatannya itu.
Aduhai, malangnya. Dosa didapat, jabatan dipecat, sosoknya pun dihujat. Lidah memang lebih tajam dari pedang. Pesan nabi, siapa menjaganya, maka ia akan selamat di dunia dan akhirat. [bahagia/ip/beda/bersamadakwah]
Tidak ada komentar