Sejarah dan Fakta Menarik tentang 'Baju' Kabah

Informasi Haji dan Umrah

» » » Sejarah dan Fakta Menarik tentang 'Baju' Kabah

Dengan berat lebih dari 670 kilogram, kiswah dihias dengan bordiran ayat-ayat Alquran dalam bentuk kaligrafi. Dikerjakan lebih dari 200 seniman berbakat menggunakan benang emas dan perak murni.
Rindu Ke Baitullah- Jutaan orang muslim melakukan perjalanan setiap tahun ke Mekah untuk berdoa di dalam Masjidil Haram dan mengunjungi rumah Allah, Kabah. Dan setiap tahun, sesuai tradisi selama haji, pada hari ke-9 bulan Islam, Ka'bah mendapat kiswah baru, yaitu penutup yang terbuat dari sutra murni.

Dengan berat lebih dari 670 kilogram, kiswah dihias dengan bordiran ayat-ayat Alquran dalam bentuk kaligrafi. Hiasan tersebut dikerjakan oleh lebih dari 200 seniman berbakat menggunakan benang emas dan perak murni. Itulah cuplikan dari buku terbaru tentang kiswah, Islamic Textiles, from the Sharjah Museum of Islamic Civilization, yang diterbitkan oleh Sharjah Museum Department.
Dijual seharga Dh70 di toko museum, buku setebal 76 halaman itu dirancang dalam warna hitam dan emas. Di dalamnya bercerita tentang beberapa tekstil yang paling suci dan penting dari Mekah dan Madinah, serta dari periode Ottoman, Turki dan Mesir.

Saat mengagumi keindahan dan kesucian kiswah, seringkali jamaah tidak memiliki kesempatan untuk membaca apa yang telah ditulis di sepanjang penutup Kabah. Karena ratusan umat saling mendorong untuk menyentuh Al Hajar Al Aswad, batu hitam di sudut timur Ka'bah itu.
Bagian-bagian dari kain memiliki desain berbeda dan cerita yang berbeda. Misalnya, tirai untuk pintu Kabah dikenal sebagai sitara, burdah atau burqu, dan merupakan salah satu bagian paling rumit dari kiswah.
Penampilan sitara telah berubah sedikit selama berabad-abad, disulam dengan tulisan doa kepada Allah, permohonan dan ayat-ayat Alquran. Pada dua panel bawah, yang terbungkus bingkai persegi panjang, terdapat tulisan nama orang yang menyulam kiswah.

Manal Ataya, Direktur Jenderal Departemen Museum Sharjah, mengatakan buku itu telah dirilis sebagai bagian dari kontribusi departemen untuk perayaan Sharjah sebagai Ibukota Kebudayaan Islam pada 2014.
"Pada saat yang sama, buku itu menawarkan banyak informasi menarik tentang tekstil yang muslim temukan ketika mengunjungi tempat-tempat suci Mekah dan Madinah selama musim haji dan Umrah."
Pembuat 'Baju' Kabah

Kebiasaan untuk memberi 'baju baru' pada Ka'bah setiap tahun dimulai pada 1927. Pendiri Arab Saudi, Raja Abdul Aziz, memerintahkan pendirian pabrik yang didedikasikan untuk pembuatan kiswah di Mekah.
"Awalnya, tekstil berharga dan mewah dikirim ke Ka'bah dari seluruh dunia Islam. Di bawah Mamluk, pusat pembuatan tekstil utama adalah di Mesir dan Suriah, kemudian di bawah Ottoman, bergabunglah para pembuat kiswah di Bursa dan Istanbul. Sejak awal abad 20, semua tekstil agama untuk tempat-tempat suci dibuat di Makkah," Ataya menguraikan.

Sejak 1962, pabrik Umm al-Joud di Makkah telah menjadi pusat pembuatan kiswah paling terkenal. Salah satu tekstil menarik lainnya adalah tas simbolis berwarna hijau dari bahan sutra yang diproduksi mulai 1987 sebagai tempat menaruh kunci Kabah.
Selama berabad-abad, tas khusus tersebut telah disiapkan setiap tahun bersama-sama dengan kiswah. Tas kunci tersebut diserahkan kepada perwakilan paling senior dari Bani Shayba, keturunan langsung dari Utsman bin Thalhah, orang yang dipilih oleh Nabi Muhammad untuk menjaga kunci Ka'bah "sampai hari kiamat".

Istimewa
Dibuat secara eksklusif untuk tempat suci Mekah dan Madinah, tekstil Islam sangat dihormati, dijaga ketat, diawetkan dan disimpan setelah digunakan. Tekstil tertua di Museum Sharjah terkait dengan Mekah dan Madinah berasal dari abad 17 dan 18. Dibuat dengan sutra halus dari Bursa dan Istanbul, keduanya digunakan untuk menutupi Ka'bah dan makam Nabi Muhammad di Madinah.

Fakta menarik lainnya adalah kiswah tidak selalu hitam. Pada zaman awal Islam, Ka'bah bisa ditutupi dengan berbagai tekstil mewah dan berwarna selain hitam. Penggunaan kain hitam diadopsi pada abad ke-12. Hal ini juga diasumsikan bahwa sekitar waktu itu belt [Hizam] sekitar bagian atas Kabah mulai disematkan.
Skema warna yang berbeda seperti saat ini (hitam, emas dan perak) mulai diperkenalkan pada awal abad 20 di bawah pemerintahan Saudi. (Dream.Co.Id)

Share

You may also like

Tidak ada komentar

Leave a Reply

Sastra Islami