Rindu Ke Baitullah, JAKARTA -- Tingginya minat masyarakat dalam
melaksanakan ibadah haji ke tanah suci menghasilkan antrean haji reguler
yang panjang. Terlebih dengan adanya kebijakan pemotongan sisa kuota
haji sebesar 20 persen hingga 2016 akibat renovasi dan perluasan
masjidil haram, membuat antrean semakin panjang.
“Yang
tercepat di Provinsi Bengkulu yaitu antara 5-10 tahun, sementara yang
paling lama di daerah Sulawesi Selatan antara 20-25 tahun,” kata
Kasubdit Bidang Pendaftaran Haji Nur Arifin kepada ROL pada Jumat (5/9).
Panjang
dan lama antrean di setiap daerah, lanjut dia, berbeda-beda. Hal
tersebut disebabkan kebijakan kuota haji ditetapkan per-Provinsi. Dalam
penetapan tersebut, ada beberapa pilihan yang bisa diisi calon jamaah
haji di antaranya kuota nasional, kuota provinsi, dan kuota kabupaten
atau kota.
Dengan panjangnya rentang waktu antrean haji, adalah
tugas pemerintah untukmengawal pengisian kuota secara adil dan
transparan. Ia menegaskan, tidak boleh ada lagi saling salip antrean
haji oleh orang-orang yang ada di luar antrean. “Kasihan masyarakat yang
menunggu antrian sampa puluhan tahun,” ujarnya.
Panjangnya masa
antrean haji reguler dibenarkan kepala kantor wilayah (Kanwil) Jawa
Tengah Khaeruddin. Ia menyebut, masa antrean haji di provinsi Jawa
Tengah paling lama 15 tahun. Begitu pun kepala KUA Jawa Timur Wagimun
AW. Ia menyebut, masa antrean di Jatim paling lama 14 tahun.
Ditanya mengenai laporan sisa kuota hari ini, Nur Arifin belum dapat
memberikannya. Laporan tersebut baru dapat diberikan setiap sore per
harinya sekitar pukul 17.00 WIB. “Laporan sore karena menunggu informasi
dari bank, dan bank baru menginformasikan setelah ditutup pukul 16.00
WIB,” pungkasnya. (Republika.co.id)

About enzhananda
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Prev
Posting Lama
Next
Posting Lebih Baru
You may also like
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar